Jenis-Jenis Profesi di Bidang IT
IT Support Officer
memiliki
kualifikasi diantaranya ialah D3 / S1 bidang Ilmu Komputer, Mahir
Windows System, Linux System, Networking, Troubleshooting, mampu bekerja
dalam individu / tim, memiliki motivasi kerja yang tinggi, energik, dan
kreatif, ulet dan pekerja keras, Bertanggung jawab terhadap pekerjaan,
Menguasai bahasa pemrograman AS/400 atau IT product development dan
networking komunikasi data atau metodologi pengembangan aplikasi (SDLC,
waterfall) dan project management. Sedangkan tanggung jawabnya ialah
menerima, memprioritaskan dan menyelesaikan permintaan bantuan IT.
Membeli hardware IT, software dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
hal tersebut. Instalasi, perawatan dan penyediaan dukungan harian baik
untuk hardware & software Windows & Macintosh, peralatan
termasuk printer, scanner, hard-drives external, dll. Korespondensi
dengan penyedia jasa eksternal termasuk Internet Service Provider,
penyedia jasa Email, hardware, dan software supplier, dll. Mengatur
penawaran harga barang dan tanda terima dengan supplier untuk kebutuhan
yang berhubungan dengan IT. Menyediakan data / informasi yang dibutuhkan
untuk pembuatan laporan department regular
System Analyst
System
analyst (analis sistem) adalah seseorang yang bertanggung jawab atas
penelitian, perencanaan, pengkoodinasian, dan merekomendasi pemilihan
perangkat luanak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan
organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegng peranan yang
sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem
harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial,
dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain).
Kemampuan
analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku
organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu
dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis
penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis
sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi.
Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis
bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang
digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem
mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian
interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan
pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi
sistem lainnya.
Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut :
a. Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka.
b. Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diingankan atas suatu perangkat lunak.
c. Berinteraksi ataupun memandu programmer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
d. Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau dat sesungguhnya untuk membantu para penguji.
e. Mengimplementasikan sistem baru
f. Menyiapkan dokumentasi berkualitas.
Software Engineer
Adalah
orang yang menelti, merancang, dan mendevelop sistem software untuk
memenuhi keperluan client. Setelah sistem sudah secara penuh dirancang
software engineer lalu diuji, debug, dan memelihara sistem.
Profesi
software engineer harus memiliki pengetahuan berbagai macam bahasa
pemrograman komputer dan aplikasi, ini karena luasnya bidang kerja yang
dapat terlibat didalamnya. Software engineer merupakan komputer
programmer atau software developer. Bergantung pada tipe organisasi,
software engineer dapat menjadi spesialis dalam sistem atau aplikasi.
Software engineering merupakan salah satu profesi IT yang paling
popular.
Network Engineer
Network engineer bertanggung
jawab untuk memasang dan mendukung komunikasi jaringan komputer dalam
organisasi atau antar organisasi. Tujuannya adalah untuik memastikan
operasi yang lancar dari jaringan komunikasi untuk menyediakan
performance yang maksimun dan ketersediaan untuk user.
Network
engineer bekerja secara internal sebagai bagian dari tim pendukung IT di
organisasi atau secara eksternal sebagai bagian dari perusahaan
konsultasi networking dengan beberapa client.
Aktivitas standar yang dilakukan oleh orang-orang berprofesi dibidang ini adalah :
a. Memasang, mendukung, memelihara server hardware dan infrastruktur software baru.
b. Mengatur email, anti spam, dan virus protection.
c. Melakukan setting user account, izin dan password.
d. Memonitor penggunaan jaringan.
e. Memastikan cost-effective dan efisiensi penggunaan server.
f. Mengusulkan dan menyediakan solusi IT untuk masalah bisnis dan manajemen.
g. Memastikan semua peralatan IT memenuhi standar industri.
h. Menganalisa dan menyelesikan kesakahan mulai dari major system crash sampai kelupaan password.
i. Menyediakan pelatihan dan dukungan teknis untuk user dengan bermacam tingkat pengetahuan IT dan kompetensi.
j. Mengawasi staff lain, seperti help desk technician.
k. Bekerja dekat dengan departemen atau organisasi lain dan berkolaborasi dengan staff IT lain.
l. Merencanakan dan mengimplementasikan pengembangan IT untuk masa mendatang dan menjalankan kerja proyek.
m. Mengelola website dan memelihara jaringan internal.
n. Memonitor penggunaan web oleh para pekerja
Kemampuan Network Engineer :
Orang-orang yang ingin berprofesi di bidang ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Pengetahuan yang up to date dan memahami kebutuhan bisnis dan industri.
b. Kemampuan komunikasi yang baik sekali.
c. Mampu untuk menerima bermacam tugas dan memperhatikan detail.
d. Kemampuan analytical dan problem-solving.
e.
Kemampuan teamwork dan mampu untuk merasa nyaman bekerja dengan
tim, client dan grup staff yang berbeda antar organisasi.
f. Kemampuan organisasional
IT Trainer
IT
Trainer umumnya merancang dan memberikan kursus dalam information and
communications technology (ICT) seperti aplikasi dekstop dan software
khusus perusahaan. Mereka juga menyediakan pelatihan dalam area yang
lebih teknis untuk software engineer, teknisi, perancang website, dan
programmer. IT Trainer bekerja pada perguruan tinggi, perusahaan
pelatihan, dan dalam departemen pelatihan dari suatu perusahaan besar
dan organisasi sektor publik. Banyak IT Trainer merupakan self-employed.
Pada
kegiatan pelatihan umum di dalam IT Trainer terdapat dua kategori,
diantaranya software desktop seperti pengolah kata, database,
spreadsheet, internet dan email. Dan area teknis seperti programming,
web design, networking dan pemeliharaan PC.
Aktivis standar yang dilakukan oleh masyarakat berprofesi dibidang ini adalah:
a. Merancang materi kursus dan dokumen lain seperti handout, manual, dan latihan
b. Mengatur dan memasarkan kursus untuk memenuhi kebutuhan dari pelajar dan permintaan bisnis
c. Menyiapkan lingkungan pelatihan dan sumber daya seperti men-setting peralatan IT
d.
Menyampaikan program pelatihan pada client baik itu dalam setting
group classroom atau online melalui e-learning atau Virtual Learning
Environment (VLE) atau one-to-one basis.
e. Mendukung dan melatih pelajar menggunakan VLE atau paket self-learning
f. Mengevaluasi keefektifan dari pelatihan dan course outcorner
g. Berhubungan dengan penyedia kursus eksternal, employer, client, memeriksa badan dan perusahaan software, dan lain-lain
h.
Menerima tanggung jawab untuk pemeliharaan hardware dan software
yang digunakan untuk pelatihan dan menganjurkan perbaikan dan upgrade
i. Tetap up to date dengan sistem yang bersangkutan, software dan teknologi pelatihan online
j. Berurusan dengan administrative record
Kemampuan IT Trainer:
Orang-orang yang ingin berprofesi ini harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Pengetahuan yang up to date dari aplikasi dan sistem IT.
b. Kemampuan lisan dan tulis yang baik.
c. Kemampuan organisasional, perencanaan, pelatihan dan presentasi yang baik
d. Kesabaran dan kepercayaan
e. Self-motivation dan mampu untuk memotivasi orang lain
f. Kemauan untuk belajar
Standar Profesi
ACM (Association for Computing Machinery)
ACM
(Association for Computing Machinery) atau Asosiasi untuk Permesinan
Komputer adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di
dunia yang didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000
terdiri dari para profesional dan para pelajar yang tertarik akan
komputer. ACM bermarkas besar di Kota New York. ACM diatur menjadi 170
bagian lokal dan 34 grup minat khusus (SIG), di mana mereka melakukan
kegiatannya.
SIG dan ACM, mensponsori konferensi yang bertujuan untuk
memperkenalkan inovasi baru dalam bidang tertentu. Tidak hanya
mensponsori konferensi, ACM juga pernah mensponsori pertandingan catur
antara Garry Kasparov dan komputer IBM Deep Blue.
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
IEEE
adalah organisasi internasional beranggotakan para insinyur dengan
tujuan untuk mengembangan teknologi untuk meningkatkan harkat
kemanusiaan. Sebelumnya IEEE memiliki kepanjangan yang dalam Indonesia
berarti Institut Insinyur Listrik dan Elektronik (Institute of
Electrical and Electronics Engineers). Namun kini kepanjangan itu tak
lagi digunakan, sehingga organisasi ini memiliki nama resmi IEEE saja.
IEEE
adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli
di bidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan
bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru dalam
semua aspek dalam industri dan rekayasa (engineering), yang mencakup
telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan, antariksa, dan
elektronika.
IEEE memiliki lebih dari 300.000 anggota individual
yang tersebar dalam lebih dari 150 negara. Aktivitasnya mencakup
beberapa panitia pembuat standar, publikasi terhadap standar-standar
teknik, serta mengadakan konferensi.
IEEE Indonesia Section
berada pada IEEE Region 10 (Asia-Pasifik). Ketua IEEE Indonesia Section
tahun 2009-2010 adalah Arnold Ph Djiwatampu. Saat ini IEEE Indonesia
Section memiliki beberapa chapter, yaitu:
a. Chapter Masyarakat Komunikasi (Communications Society Chapter)
b. Chapter Masyarakat Sistim dan Sirkuit (Circuits and Systems Society Chapter)
c. Chapter Teknologi Bidang Kesehatan dan Biologi (Engineering in Medicine and Biology Chapter)
d.
Chapter Gabungan untuk Masyarakat Pendidikan, Masyarakat Peralatan
Elektron, Masyarakat Elektronik Listrik, dan Masyarakat Pemroses Sinyal
(Join Chapter of Education Society, Electron Devices Society, Power
Electronics Society, Signal Processing Society)
e. Chapter Gabungan MTT/AP-S (Joint chapter MTT/AP-S)
Standar Profesi di Indonesia dan Regional
Berdasarkan
perkembangan Teknologi Informasi secara umum, serta kebutuhan di
Indonesia serta dalam upaya mempersiapkan diri untuk era perdagangan
global. Beberapa usulan dituangkan dalam bab ini. Usulan-usulan tersebut
disejajarkan dengan kegiatan SRIG-PS (SEARCC), dan IPKIN selaku
perhimpunan masyarakat komputer dan informatika di Indonesia. Juga tak
terlepas dari agenda pemerinta melalui Departemen terkait.
Langkah-langkah yang diusulan dengan tahapan-tahapan sebagai beriku :
Penyusunan kode etik profesiolan Teknologi Infomrasi
Penyusunan Klasifikasi Pekerjaan (Job) Teknologi Informasi di Indonesia
Penerapanan mekanisme sertifikasi untuk profesional TI
Penerapan sistem akreditasi untuk Pusat Pelatihan dalam upaya Pengembangan Profesi
Penerapan mekanisme re-sertifikasi
Promosi Standard Profesi Teknologi Informasi
Beberapa
rencana kegiatan SRIG-PS pada masa mendatang dalam upaya
memasyarakatkan model standardisasi profesi dalam dunia TI adalah :
Distribusi dari manual SRIG-PS di SEARCC”96 di Bangkok.pada bulan Juli 1996.
Promosi secara ekstensif oleh para anggota dari 1996-1997
Presentasi
tiap negara yang telah benar-benar mengimplementasikan standard yang
berdasarkan model SRIG-PS, pada SEARCC’97 di New Delhi. Ini merupakan
penutupan phase
2 dari SRIG-PS.
Untuk memasyarakatkan stardisasi
profesi dan sistem sertiikasi ini, maka harus dilakukan lebih banyak
promosi dalam penyebaran standard kompetensi. Promosi akan dilakukan
melalui radio, majalah, atau bahkan TV. Terlebih lagi, adalah penting
untuk mempromosikan standard ini ke pada institusi pendidikan, teurtama
Bagian Kurikulum, karena pendidikan Teknologi Informasi harus
disesuaikan agar cocok dengan standard yang akan diterapkan dalam
industri.
Rencana strategis dan operasional untuk mempromosikan implementasi dari rekomendasi SRIG-PS di negara-negara anggota SEARCC.
Promosi ini memiliki berbagai sasaran, pada tiap sasaran tujuan yang ingin dicapai adalah berbeda-beda.
Pemerintah,
untuk memberi saran kepada pemerintah, dan pembuat kebijaksanaan dalam
bidang TI dalam usaha pengembangan sumber daya manusia khususnya bidang
TI.
Pemberi Kerja, untuk membangkitkan kesadaran di antara para
pemberi kerja tetang nilai-nilai dari standard profesional dalam
meningkatkan kualitas profesional TI.
Profesional TI, untuk mendorong
agar profesional TI, dari negara anggota melihat nilai-nilai snatndar
dalam profesi dak karir mereka.
Insitusi dan Penyusun kebijaksanaan
Pendidikan, untuk memberi saran pada pembentukan kurikulum agar dapat
memenuhi kebutuhan dan standard profesional di regional ini dalam
Teknologi Informasi.
Masyarakat Umum, untuk menyadarkan umum bahwa
Standard Profesional Regional adalah penting dalam menghasilkan produk
dan jasa yang berkualitas.
Untuk mempromosikan model standardisasi dalam dunia TI ini, SEARCC memiliki berbagai perencanaan kampanye antara lain :
Publikasi dari Standard Profesional Regional diterbitkan di seluruh negara anggota
Presentasi secara formal di tiap negara anggota.
Membantu implementasi standard di negara-negara anggota
Memonitor pelaksanaan standard melalui Himpunan/Ikatan nasional
Melakukan evaluasi dan pengujian
Melakukan perbaikan secara terus menerus
Penggunaan INTERNET untuk menyebarkan informasi mengenai standard ini.
Untuk mengimplementasi promosi di Phase 2, SRIG-PS memperoleh dana bantuan yang akan digunakan untuk :
Biaya publikasi : disain, percetakan dan distribusi
Presentasi formal di negara anggota
Membantu implementasi standar di negara anggota
Pertemuan untuk mengkonsolidasi, memonitor, dan bertukar pengalaman
Adalah penting untuk menyusun WEBpage mengenai Standardisasi Profesi pada Teknologi Informasi.
WEBpage ini akan memberikan informasi mengenai model SRIG-PS dan model standard di Indonesia.
Pembentukan Standar Profesi Teknologi Informasi di Indonesia
Dalam
memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya
diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah
orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini
diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi
pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator.
Terlebih lagi, workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan
kondisi Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia.
Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan
menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi
Persetujuan
dan pengakuan dari pemerintah adalah hal penting dalam
pengimplementasian standard di Indonesia. Dengan demikian, setelah
standard kompetensi diformulasikan, standard tersebut dapat diajukan
kepada kepada Pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja. Selain itu
standard tersebut juga sebaiknya harus diajukan kepada Menteri
Pendidikan dengan tujuan membantu pembentukan kurikulum Pendidikan
Teknologi Informasi di Indonesia dan untuk menciptakan pemahaman dalam
pengembangan model sertifikasi.
Untuk melengkapi standardisasi,
IPKIN sudah perlu menetapkan Kode Etik untuk Profesi Teknologi
Informasi. Kode Etik IPKIN akan dikembangkan dengan mengacu pada Kode
Etik SEARCC dan menambahkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan
kondisi di Indonesia.
Selanjutnya, mekanisme sertifikasi harus
dikembangkan untuk mengimplementasikan standard kompetensi ini. Beberapa
cara pendekatan dari negara lain harus dipertimbangkan. Dengan
demikian, adalah penting untuk mengumpulkan mekanisme standard dari
negara-negara lain sebelum mengembangkan mekanisme sertifikasi di
Indonesia.
Sertifikasi sebaiknya dilaksanakan oleh IPKIN sebagai
Asosiasi Komputer Indonesia. Pemerintah diharapkan akan mengakui
sertifikat ini, dan memperkenalkan dan mendorong implementasinya di
industri. Dalam mengimplementasikan mekanisme sertifikasi, beberapa
badan perlu dibentuk
Badan Penguji harus dibentuk dan institusi
pendidikan sebaiknya dilibatkan dalam mekanisme ini. Hal ini perlu
karena institusi pendidikan memiliki pengalaman dalam memberikan ujian.
Panitia Persiapan Ujian, mempersiakan kebutuhan administrasi, pendaftaran, penjadwalan, pengumpulan maeri ujian.
Pelaksana
Ujian, mempersiapkan tempat ujian dan melaksanakan ujian. Menyerahkan
hasil ujian kepada Badan Penguji untuk diperiksa, mengolah hasil dan
memberikan hasil kepada IPKIN
Pelaksana akreditasi training centre,
untuk kebutuhan resertifikasi maka perlu dibentuk badan yang melakukan
penilaian terhadap pelaksana pusat pelatihan, tetapi hal ini baru
dilaksanakan setelah 5 tahun sistem sertifikasi berjalan,.
Pelaksana resertifikasi, hal ini mungkin baru dapat dilaksanakan setelah 5 tahun setelah sistem sertifikasi berjalan dengan baik
Kerja sama antara institusi terkait dikoordinasikan. IPKIN sebagai Asosiasi Profesi dapat memainkan peranan sebagai koordinator.
Dalam pembentukan mekanisme sertifikasi harus diperhatikan beberapa hal yang dapat dianggap sebagai kriteria utama:
Sistem sertifikasi sebaiknya kompatibel dengan pembagian pekerjaan yang diakui secara regional.
Memiliki berbagai instrument penilaian, misal test, studi kasus, presentasi panel, dan lain-lain.
Harus
memiliki mekanisme untuk menilai dan memvalidasi pengalaman kerja dari
para peserta, karena kompetensi profesional juga bergantung dari
pengalaman kerja pada bidang tersebut.
Harus diakui pada negara asal.
Harus
memiliki silabus dan materi pelatihan, yang menyediakan sarana untuk
mempersiapkan diri untuk melakukan ujian sertifikasi tersebut.
Sebaiknya memungkinkan untuk dilakukan re-sertifikasi
Sebagai kriteria tambahan adalah :
Terintegrasi dengan Program Pengembangan Profesional
Dapat dilakukan pada region tersebut.
Dalam hal sertifikasi ini SEARCC memiliki peranan dalam hal :
Menyusun panduan
Memonitor/dan bertukar pengalaman
Mengakreditasi sistem sertifikasi, agar mudah diakui oleh negara lain anggota SEARCC
Mengimplementasi sistem yang terakreditasi tersebut
http://cassonsmart.blogspot.com/2012/03/definisi-profesi-profesi-merupakan.html
No comments:
Post a Comment