Komputer
kini tengah menjadi salah satu media pembelajaran alternatif untuk anak
usia dini. Hal ini dapat dilihat dari kian marak dan berkembangnya
software-software dengan program tertentu dalam bentuk CD interaktif
untuk membantu pembelajaran anak usia dini. CD interaktif yang
ditawarkan pun sangat beragam jenisnya mulai dari pembelajaran umum
hingga pembelajaran yang sifatnya islami. Mulai dari pengenalan huruf
alphabet, angka-angka, warna, bentuk geometri dan lain-lain. Contoh dari
CD islami yaitu pengenalan huruf hijaiyah, sholat, wudhu dan lain-lain.
Metode yang ditampilkan oleh CD interaktif pun bermacam-macam, ada yang
menggunakan metode bernyanyi, bercerita, permainan atau bahkan
kombinasi dari beberapa metode dan tentunya dikemas secara interaktif
sehingga terdapat keterlibatan terhadap diri anak.
Pembelajaran
melalui CD interaktif yang diterapkan pada anak usia dini tentunya
dapat menstimulasi beberapa kecerdasan. Misalnya kecerdasan kognitif
yaitu dengan bertambahnya pengetahuan anak dan kemampuan anak dalam
memahami sesuatu. Kecerdasan bahasa, yaitu dapat dilihat dari
bertambahnya kosa kata anak. Hal lain yang dapat dikembangkan dari
pembelajaran melalui komputer bagi anak adalah stimulasi bagi
perkembangan antara kordinasi mata dengan ketepatan gerak tangan. Secara
tidak langsung pembelajaran melalui komputer juga menstimulasi bagi
perkembangan motorik halus anak khususnya daya
rangsang pada anak agar anak dapat melatih kemampuan berfikir untuk
lebih kreatif, mengenal manfaat teknologi terutama dalam penggunaan
komputer.
Mengatasi keterbataasan ruang, waktu dan daya indera.
dapat mendorong anak untuk belajar selain metode verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). Anak dapat mempunyai bekal kesiapan yang pasti memasuki gerbang perguruan tinggi. Pengetahuan yang dibedah dari setumpuk buku, masih yang terlewa tyang dapat ditemukan dari bahan ajar lain yang berserakan di dunia maya dalam bentuk kode-kode digital. Belajar tatap muka dengan guru atau berdiskusi dengan teman sebangku akan semakin terlengkapi dengan pembelajaran menggunakan multi media yang bersifat statis atau interaktif. Komputer dapat juga digunakan untuk mempermudah menunjukkan pengetahuan, mengganti simulasi yang berbahaya, memberi daya tarik yang lengkap menyentuh seluruh modalitas manusia lewat desain multimedia.
dapat mendorong anak untuk belajar selain metode verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka). Anak dapat mempunyai bekal kesiapan yang pasti memasuki gerbang perguruan tinggi. Pengetahuan yang dibedah dari setumpuk buku, masih yang terlewa tyang dapat ditemukan dari bahan ajar lain yang berserakan di dunia maya dalam bentuk kode-kode digital. Belajar tatap muka dengan guru atau berdiskusi dengan teman sebangku akan semakin terlengkapi dengan pembelajaran menggunakan multi media yang bersifat statis atau interaktif. Komputer dapat juga digunakan untuk mempermudah menunjukkan pengetahuan, mengganti simulasi yang berbahaya, memberi daya tarik yang lengkap menyentuh seluruh modalitas manusia lewat desain multimedia.
Diantara
manfaat yang dapat diperoleh adalah penggunaan perangkat lunak
pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung,
sejarah, geografi, dan sebagainya. Tambahan pula, kini perangkat
pendidikan ini kini juga diramu dengan unsur hiburan (entertainment)
yang sesuai dengan materi, sehingga anak semakin suka.
Dalam
kaitan ini, komputer dalam proses belajar, akan melahirkan suasana yang
menyenangkan bagi anak. Gambar-gambar dan suara yang muncul juga
membuat anak tidak cepat bosan, sehingga dapat merangsang anak
mengetahui lebih jauh lagi. Sisi baiknya, anak dapat menjadi lebih tekun
dan terpicu untuk belajar berkonsentrasi
Selain
memiliki manfaat, komputer juga menyimpan mudhorot. Keterlibatan
orangtua amat diperlukan untuk mencegah anak mengambil manfaat dari
kotak ajaib ini.
Positif-Negatif
Nina Armando, Staf Pengajar Jurusan Komunikasi FISIP UI, mengatakan bahwa kemunculan teknologi komputer sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya. Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik anak.
Pengaruh
negatif lain, disepakati Nina dan Rizal adalah terbukanya akses negatif
anak dari penggunaan internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya
merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak.
Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang
membanjiri internet.
Melalui
internetlah berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain
dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang. Nina mengungkapkan sebuah
studi yang menunjukkan bahwa satu dari 12 anak di Canada sering
menerima pesan yang berisi muatan seks, tawaran seks, saat tengah
berselancar di internet.
demi mencegah dampak negatifnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan orangtua.
Pertama,
orangtualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang
lain. Mengenalkan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan
tujuan penggunaan internet. Karena itu, ujar Nina, orangtua terlebih
dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gatek.
Kedua,
gunakan software yang dirancang khusus untuk melindungi ‘kesehatan’
anak. Misalnya saja program nany chip atau parents lock yang dapat
memproteksi anak dengan mengunci segala akses yang berbau seks dan
kekerasan.
Ketiga,
letakkan komputer di ruang publik rumah, seperti perpustakaan, ruang
keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Meletakkan komputer di dalam
kamar anak, menurut Nina akan mempersulit orangtua dalam hal pengawasan.
Anak bisa leluasa mengakses situs porno atau menggunakan games yang
berbau kekerasaan dan sadistis di dalam kamar terkunci. Bila komputer
berada di ruang keluarga, keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan
terbatas karena ada anggota keluarga yang lalu lalang.
Pengaruh
negatif lain bagi anak, menurut Rizal, adalah kecendrungan munculnya
‘kecanduan’ anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai
memicu anak menjadi malas menulis, menggambar atau pun melakukan
aktivitas sosial.
Kecanduan
bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua tidak
membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orangtua perlu membuat
kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak
boleh bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR
hanya selama satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada
hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orangtua, setidaknya sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
Peran penting orangtua
Menimbang
untung ruginya mengenalkan komputer pada anak, pada akhirnya memang
amat tergantung pada kesiapan orangtua dalam mengenalkan dan mengawasi
anak saat bermain komputer. Karenanya, kepada semua orangtua, Rizal
kembali mengingatkan peran penting mereka dalam pemanfaatan komputer
bagi anak.
Pertama,
berikan kesempatan pada anak untuk belajar dan berinteraksi dengan
komputer sejak dini. Apalagi mengingat penggunaan komputer adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan masa yang akan
datang.
Kedua,
perhatikan bahwa komputer juga punya efek-efek tertentu, termasuk pada
fisik seseorang. Karena perhatikan juga masalah tata ruang dan
pencahayaan. Cahaya yang terlalu terang dan jarak pandangan terlalu
dekat dapat mengganggu indera penglihatan anak.
Ketiga,
pilihlah perangkat lunak tertentu yang memang ditujukan untuk
anak-anak. Sekalipun yang dipilih merupakan program edutainment ataupun
games, sesuaikan selalu dengan usia dan kemampuan anak.
Keempat,
perhatikan keamanan anak saat bermain komputer dari bahaya listrik.
Jangan sampai terjadi konsleting atau kemungkinan kesetrum terkena
bagian tertentu dari badan Central Processing Unit (CPU) komputer.
Kelima,
carikan anak meja atau kursi yang ergonomis (sesuai dengan bentuk dan
ukuran tubuh anak), yang nyaman bagi anak sehingga anak dapat memakainya
dengan mudah. Jangan sampai mousenya terlalu tinggi, atau kepala harus
mendongak yang dapat menyebabkan kelelahan. Alat kerja yang tidak
ergonomis juga tidak baik bagi anatomi anak untuk jangka panjang.
Keenam,
bermain komputer bukan satu-satunya kegiatan bagi anak. Jangan sampai
anak kehilangan kegiatan yang bersifat sosial bersama teman-teman karena
terlalu asik bermain komputer.
sumber :
http://karinakdox.blogspot.com/2010/10/manfaat-teknologi-komputer-bagi.html
No comments:
Post a Comment