Blog Archive

Wednesday, February 20, 2013

Keyakinan

Jadi keinget lagi tentang perbedaan keyakinan.
Bertahun-tahun mengalami itu, dan banyak banget rintangannya. Dulu sih gak sampe bertahun-tahun cuma berbulan aja eh ini bertahun-tahun dan baru sembuh malah ketemu lagi.

Apa sih rasanya? Ya begitu gak bisa dijelasin detail. Enak? Ya enak gak enak. Semua hubungan yang berbeda keyakinan itu akan terasa indah, kalau pencipta itu saling menghormati, menghargai masing-masing.
Sebagai contoh, kalau pasangan (non) waktunya ibadah ke gereja ya jangan diganggu, jangan egois. Berikan waktunya untuk ibadah. Begitu juga pasangan yang satunya lagi (muslim) kalau waktunya sholat yaudah berikan waktunya dulu, toh sholat cuma 5 menit yang lama itu cuma tadarusannya dan curhat sama Allah.

Kalau untuk gue pribadi sih, selama itu baru pacaran ya gak apa-apa. Kan belum nikah. Lagi pula di keluarga gue juga ada yang beda keyakinan. Ada yang Islam, Hindu, Katholik. Tapi kalau yang Hindu sih sejak menikah sudah menjadi mualaf :)
Nah kalau pacaran dengan beda keyakinan, selama masih pacaran gak ada salahnya dijalanin, untuk ke depannya kan gak tau. Kecuali sudah mau menikah, pikirkan baik-baik jangan hanya pikirkan ke-egoisan masing-masing. Pikirkan juga lingkungan keluarga, yap keluarga besar ya. Mungkin ada yang pindah keyakinan atau tetap dengan keyakinan masing-masing asal harus saling "MENGHORMATI, MENGHARGAI" yaa :)

 Tapi sih memang lebih baik kalau memiliki hubungan yang lebih dengan seseorang, ada baiknya yang seiman. Gak perlu susah-susah mempelajari keyakinan masing-masing lagi karna ya sudah seiman.
Dan pastinya orang tua selama pasangan itu baik, sudah pasti diterima dengan baik, dan kalau ingin menikah gak perlu pusing-pusing mikirin nikah dimana, direstui atau tidak. Kalau awalnya orang tua sudah menilai
baik pasti direstui lah, jika Tuhan mengizinkan.

Tapi bagaimana dengan pasangan atau yang hendak menjalin hubungan yang berbeda keyakinan? Ya itu pikirkan lagi tujuannya kemana. Kalau sekedar pacaran, sekedar mengisi hati yang kosong dan yakinin "jalanin aja dulu, nanti kedepannya biarkan Tuhan yang mengatur" ya gak ada salahnya. Tapi kalau baru mau menjalin dan sudah memikirkan untuk ke jenjang pernikahan, coba deh pikirkan baik-baik, ingat Ridho orang tua itu Ridho Allah (bagi yang muslim) jadi, kalau orang tua gak setuju mending jangan dilanjutkan. Jadi adik-kakak, sahabat gak masalah kan? Toh masih bisa bermanja-manja, ber-"mesra-mesraan", saling perhatian kan? Malah gak akan putus (insyaAllah), kalau pacaran bisa putus. Itu juga kalau baik-baik putusnya masih bisa jalin hubungan pertemanan lah kalau nggak? Musuh, nambah dosa hehe :D

No comments:

Post a Comment