Sejak gue berumur 3 tahun, gue dinyatakan oleh dokter terkena penyakit Leukimia (Kanker Darah). Saat itu gue masih belum paham tentang penyakit itu, orang tua gue juga begitu tapi setelah dijelaskan oleh dokter barulah mengerti. Layaknya anak-anak berusia 3 tahun tentu belum paham penyakit macam apa itu.
Mungkin banyak orang – orang awam yang belum paham benar dengan penyakit itu. Sedikit gue jelaskan, info aku ambil dari internet (untuk lebih jelasnya).
“Perkembangan leukemia atau kanker darah sekarang ini belum dapat dideteksi secara dini dan penyebabnya belum bisa di deteksi. Penyakit ini merupakan kanker yang mematikan dan belum bisa dicegah dan cara penyembuhannya pun masih menjadi bahan perdebatan. Ada beberapa zat dan bahan penyebab yang bisa menimbulkan kanker, makanya berhati-hatilah mengkonsumsi makanan dan minuman menggunakan zat pewarna. Ada juga beberapa jenis makanan yang cukup akrab dalam keseharian masyarakat diduga dapat menjadi pemicu timbulnya kanker darah seperti ikan asin, ikan teri, oncom dan tempoyak.
Kanker darah adalah suatu penyakit proliferasi neoplastik yang sangat cepat dan progresif, yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari sel-sel hematopoitik yang menyebabkan infiltrasi yang progresif pada sumsum tulang. Proses diferensiasi dari sel-sel leukemia ini biasanya tidak matang. Akumulasi sel abnormal dari sel blast jenis tertentu akan menimbulkan gangguan system pembentukan hormone sel darah merah, gangguan system untuk pembentukan likosit dan gangguan system pembentukan trombosit. Kanker darah tidak menular dan bukan merupakan penyakit keturunan, tetapi kanker darah itu bersifat familiar.”
Itu info singkat dariku. Dari penjelasan itu perlu digaris bawahi : “Penyakit ini merupakan kanker yang mematikan dan belum bisa dicegah dan cara penyembuhannya pun masih menjadi bahan perdebatan.”
Oke, belum ada obat pasti yang dapat menyebuhkan penyakit ini. Mungkin kalian pikir ini sangatlah mengerikan. Begitupun gue saat ini, tapi gue bersyukur Tuhan masih menyayangiku
Sungguh aku berterima kasih kepada Allah SWT, mama papa ku, dokter ku Prof. Dr. Djayadiman Gatot. Dokter anak Rs. Cipto Mangunkusumo.
Ia adalah dokter ku dari kecil. Awalnya yang gue tahu, gue dibawa ke rumah sakit lain tapi pada akhirnya gue dibawa ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo.
Seingatku mama pernah bilang, kalau aku dirawat di Rumah Sakit selama 3 bulan full. Bisa dibayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan orang tua ku. gue anak yang terlahir di keluarga sederhana.
Gue ga sanggup untuk membayangkannya lagi, kasihan kalo ingat itu semua.
Yang gue ingat gue harus menjalani berbagai pengobatan. Seperti infus selama gue berada di Rumah Sakit, minum obat secara rutin, gue harus disuntik tulang sumsum (yang rasanya begitu sakit) tapi gue beruntung tidak harus menjalani kemoterapi (yang gue tahu itu sangatlah sakit).
Dulu, saat gue dirawat ada teman satu kamarku, perempuan yang usianya jauh lebih tua dariku.
Entah apa penyakitnya, aku tidak ingat. Yang ingat mama pernah cerita. Dia harus melawan penyakitnya, dia tidak mampu untuk berjalan sendiri. Tapi pada akhirnya tidak kuat untuk melawan penyakit itu, dan ia harus berpulang :(
Aku pun kalo aku tidak salah ingat, aku pernah tidak mampu berjalan sendiri. Kaki ku lemas, dan rambutku rontok, kulit putihku berubah jadi coklat, dan badan gemukku berubah kurus. Itu karna kerasnya obat yang aku minum selama 3 bulan itu. Aku tidak bisa jika aku terlalu lelah, jika aku terlalu lelah pasti aku mimisan (mengeluarkan darah dari hidung yang membuat ku merasa pusing).
Kanker itu membuatku dekat akan obat-obatan, aku mau meminum itu semua demi sembuhnya aku.
Terkadang aku sedih jika aku mengingat itu semua, kenapa harus aku yang diberi penyakit ini. Aku ingin seperti teman-temanku yang lain.
Tidak mudah sakit, tidak mimisan walau kelelahan beraktivitas, memiliki kulit yang bagus.
Tapi aku bersyukur Tuhan masih menyayangiku, aku masih diberi kesempatan untuk hidup, untuk menikmati indahnya dunia bersama kedua orang tuaku, bersama kakakku, bersama keponakanku, bersama saudara-saudaraku, bersama sahabat-sahabatku yang selalu ada untukku.
Saat ini aku sudah berusia 19 tahun, aku terkadang benci dengan orang – orang yang selalu menyerah dengan penyakit yang dideritanya, karna aku berfikir penyakit yang ia derita tidaklah seperti penyakitku yang belum diketahui obat apa yang dapat menyembuhkannya.
Setelah 10 tahun menjalani pengobatan (3 bulan full dirawat di Rumah Sakit dan sisanya rawat jalan), dokter menyatakan bahwa aku sembuh total dari penyakit Kanker Darah itu. Aku senang, aku tidak menyusahkan orang tuaku lagi untuk ke Rumah Sakit lagi.
Terima kasih ya Allah. :)
Aku baru saja menonton film “Surat Kecil Untuk Tuhan” bersama mama papa ku.
Film ini kisah nyata tentang Gita Sesa Wanda Cantika atau Keke, seorang gadis remaja berusia 13 tahun. Ia mengidap Rhabdomyosarcoma (Kanker Jaringan Lunak) pertama di Indonesia. Ia terpaksa harus menjalani serangkaian kemotrapi dan radiasi hampir setahun lamanya, akibatnya, semua,rambut Keke sedikit demi sedikit mulai rontok, kulitnya mengering, dan sering mual-mual. Ia ingin seperti bintang Sirius yang tetap bersinar terang walau langit tertutup awan.
Disini Keke harus menjalani kemotrapi, sedangkan aku lebih beruntung aku tidaklah harus menjalani itu.
Aku sedih melihat film ini, Keke berubah menjadi “monster”, mata kirinya tertutup oleh kulitnya, jadi hanya mata kanannya saja yang terlihat dan berfungsi. Rambutnya rontok hingga botak. Sedangkan aku tidak sampai seperti itu.
Tapi Tuhan berkata lain untuk Keke, ia harus berpulang.
Keke, ceritamu ini sangat membuat ku terharu. Semoga ceritamu menjadikan motivasi orang-orang diluar sana. Semoga tidak ada lagi yang terkena penyakit ini. Amin. Semoga kau bahagia di alam sana :)
Ya Allah, terima kasih kau telah memberiku kesembuhan, tolong berikan selalu kesehatan dan panjang umur untukku, untuk kedua orang tuaku, dan untuk semua orang yang aku sayang amin. :)
Teman-teman yang membaca ini, jangan menyerah ya saat kau diberi penyakit apapun itu.
Lihatlah aku, aku saat ini sudah sembuh, aku dapat menikmati dunia yang indah ini. Aku dapat menikmati indah memiliki sahabat.
Lawan penyakitmu apapun itu, buktikan kamu mampu. Buktikan kamu mampu untuk tidak membuat orang tuamu meneteskan air mata karna mu. :)
semoga bisa menjadi inspirasi bagi yang membaca untuk tidak cepat menyerah :)
ReplyDelete