Anak Jalanan

ANAK JALANAN

Sering kita melihat banyak anak di jalanan yang bekerja tanpa orang tua, mungkin orang tua mereka ada didekat mereka tetapi orang tua mereka memaksa mereka untuk bekerja, untuk mencari uang agar dapat menyambung hidup padahal orang tua mereka hanya bersantai-santai memantau dari jarak yang tidak terlalu jauh. Biasanya kita menyebut mereka dengan anak jalanan.

Anggapan kebanyakan orang tentang anak jalanan ialah anak yang tidak berpendidikan, anak yang hidupnya tidak beraturan yang hanya mementingkan bagaimana cara mendapatkan uang, bukanlah benarkah cara untuk mendapatkan uang? Sebagian anak jalanan tidak memikirkan hal tersebut, yang mereka fikirkan hanyalah “mereka harus dapat menyambung hidup”.

Pemikiran sebagian orang biasanya salah, mereka berfikir jika kalau anak jalanan itu tidak mengerti arti kehidupan. Sebenarnya itu pemikiran yang salah. Justru, anak jalananlah yang lebih mengerti tentang arti kehidupan. Anak jalanan sangatlah mengerti keadaan didunia luar dibanding dunia didalam rumah. Mereka lebih mengerti tentang arti dari “berhemat”, yang tidak mudah untuk menghambur-hamburkan uang yang sudah didapat.

Mereka sangat mengerti bagaimana sulitnya mencari uang, mereka lebih mengerti mana yang pantas mereka beli dan mana yang tidak pantas untuk mereka beli. Selain itu mereka lebih mengerti arti dari kebersamaan, arti dari berbagi. Tidak pernah mereka mementingkan rasa ego mereka. Sebuah rasa solidaritas mereka lebih tinggi dibandingkan “kita-kita”.

Ingatlah kawan, bahwa roda kehidupan selalu berputar. Kehidupan kita tidak selamanya akan selalu terasa “nikmat”. Mungkin suatu saat kita akan merasakan bagaimana sulitnya mencari uang, bagaimana sulitnya mendapatkan apa yang kita inginkan. Begitu juga anak jalanan, sabarlah kawan. Mungkin suatu saat kalian akan merasakan “nikmat” nya jika begitu mudahnya kalian mendapatkan apa yang inginkan.

Ingatlah kata pepatah “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.

Dan percayalah bahwa Tuhan Maha Adil bagi umat-Nya J